Kamis, 21 Juli 2016

Kobar

Api selalu mengatakan jangan mendekat 
Bila bara sudah tercipta maka tanah akan pecah
Hawa menjadi sumber rasa gelisah
Disaat banya teriakan manusia-manusia
Yang menuntut segala sesuai dengan keinginanya

Sapalah kayu-kayu yang jadi arang
Daun-daun yang hangus dan terbang
Tumpukan sisa yang dipanggil abu
Sedang berfikir untuk tak terbang menuju kelabu
Atau paru-paru manusia yang membisu

Sama halnya dengan batu-batu panas dalam upacara itu
Dibuat bahan penting hasrat & adat sampai melupakan
Percikan yang tumbuh saat api menyentuh kerak-kerak
Diatas epidermis bumi

Ingatlah semua itu, sampai mulutmu tak kaku

Nofianto Puji Imawan
Madura, 11 Januari 2015.