Memang kadang kalah itu lumrah
Suka dan tertawa setia didalamnya
Menjadi bumbu atas bahan pokok lainya
Untuk menyatu dan membentuk tubuh baru
Sembari menunggu hujan yang tak tentu
Punggung ditempa walau sedang runtuh
Untuk nyaman dalam surup-surup ilmu
Dimana batin sedang malu untuk tumbuh
Kami bercerita tentang waktu itu
Dimana semangat sedang mengebuh-ngebuh
Tumbuh diam-diam di rongga tubuh
Yang belum sembuh dari segala riuh
Penjual kisah yang senang dan bergembira
Dimalam-malanya selama rasa dan raga
Mencoba merumuskan istilah dan rencana
Yang sulit terealisasi atau dijalani
Berbicara selama angin menerpa
Membumbung ditengah-tengah purnama
Untuk setiap berkata
Bahwa ini sudah waktunya berubah
Semangat tanpa wadah
Ucapan rumit istilah
Tatapan haus dahaga
Pencana penuh cita-cita
Sedang tinggi
Nofianto Puji Imawan
Madura , 01 Desember 2014.
Suka dan tertawa setia didalamnya
Menjadi bumbu atas bahan pokok lainya
Untuk menyatu dan membentuk tubuh baru
Sembari menunggu hujan yang tak tentu
Punggung ditempa walau sedang runtuh
Untuk nyaman dalam surup-surup ilmu
Dimana batin sedang malu untuk tumbuh
Kami bercerita tentang waktu itu
Dimana semangat sedang mengebuh-ngebuh
Tumbuh diam-diam di rongga tubuh
Yang belum sembuh dari segala riuh
Penjual kisah yang senang dan bergembira
Dimalam-malanya selama rasa dan raga
Mencoba merumuskan istilah dan rencana
Yang sulit terealisasi atau dijalani
Berbicara selama angin menerpa
Membumbung ditengah-tengah purnama
Untuk setiap berkata
Bahwa ini sudah waktunya berubah
Semangat tanpa wadah
Ucapan rumit istilah
Tatapan haus dahaga
Pencana penuh cita-cita
Sedang tinggi
Nofianto Puji Imawan
Madura , 01 Desember 2014.