Kamis, 17 November 2016

Penenun Kisah Semu

“Sedang apa kau”

Apa indah mengingatmu
Apa perlu melihatmu
Aku malu mengenangmu

Untuk sehari yang ambigu
Aku datang dan kau terharu
Sampai kini ku mengaku
Bahwa hal itu membunuhku
Entah dalam waktu
Seolah romansa semu

Cukup sebentar
Kau datang
Dan dengan lantang
Kau meninggalkanku
Seolah ingin melupakan
Kisah penenun sapu tangan

Nofianto Puji Imawan
Mojokerto, 05/10/16.

Untuk Nurul Syafaati Irsyad

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar