Kamis, 17 November 2016

Penasehat Weton

Lihat apa yang ia lakukan
Terlahap penasaran hingga gelagapan
Apapun yang ia dulu katakan dan inginkan
Bakalan hilang dan dibayar oleh hasrat lima-menitan

Sungguh sayang-bukan!
Janji dan harapan tulus
Tiba-tiba dihantam bualan teman
Perempuan datang lalu mencengkram

Andai aku mampu mencegahmu
Nyatanya ucapakanku hanya bunga tidur
Dikala kau berburu petuah dan nasehat
Bukankah memang begitu nyatanya

Bukan tak memaklumi
Bodohnya aku kalau kompromi hal itu
Sekali melakukan, setelah itu habis dan hilang
Semua ambisi dan ketulusan perjuangan
Menuruti keinginan
Yang menjulang

Kau lelaki dengan wajah berang
Mengejar harapan sambil menggila
Tak pernah tenang apalagi bimbang
Malu-malu sedikit tapi menggigit
Memang bajingan
Tak kau dengarkan aku

Selama masih dan terus
Apa bernai kau berbijak hati
Dan membicarakan takdir serta weton
Dihadapanku

Menerka, menebak, mudah penasaran
Sehina malam tanpa hujan
Berbalut dosa yang sempurna
Aku tak menghakimi atau menyesal
Siapa aku
Siapa kau itu

Nofianto Puji Imawan
Mojokerto, 07/11/2016.

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar