Jumat, 22 Juli 2016

Karya Foto & Kerelatifan


Terkadang foto memiliki kelebihan dalam menjelaskan suatu moment atau mampu menggambarkan emosi yang terlalu panjang jika dituliskan oleh kata. Namun itu sangat relatif, karena setiap manusia sangat relatif dalam menyampaikan pendapat. 

“Tidak ada karya foto yang jelek semua serba kontekstual"

Mengapa seperti itu, tak adakah standart khusus atau ukuran-ukuran tertentu dalam menilai sebuah karya foto. Bagaimana orang bisa mengatakan bahwa karya foto itu bagus dan sebaliknya. Pertanyaan yang menimbulkan berbagai macam kategori dalam fotografi, bahkan menimbulkan polemik-klasik diantara penikmat foto dan fotografer. 

Sudut pandang selalu menentukan bagaimana pendapat atau asumsi dalam menilai sebuah karya foto. Maka, apakah kita akan terjebak oleh makna, cerita, dan esensi dalam sebuah foto atau kita akan melihat karya foto hanya dalam bingkai kedangkalan visualisasi, komposisi, dan kuasa angel mungkin juga moment.

Foto adalah bentuk karya alternatif dalam menyampaikan pesan mahkluk hidup. Masih banyak manusia yang belum seberuntung manusia lainnya. Dalam banyak hal seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan teknologi. Kesenjangan seolah mendominasi, keadilan, kesejahtraan, dan kemakmuran hanya menjadi mitos yang utopis. Namun kita seharusnya bukan malah apatis atau malah realistis dan tidak melakukan usaha-usaha untuk perbaikan dalam segalahal walaupun itu kecil kemungkinannya untuk mengubah kondisi kekinian yang semakin runyam.

Kita memang perlu penghibur, untuk menenangkan cara pandang yang tegang dalam memandang banyak persoalan fundamental dalam hidup. Dan sembari mensyukuri kekayaan dengan sebuah karya foto adalah bentuk syukur manusia dalam mengabadikan setiap hal yang akan berlalu. Melalui foto usahakan kita seolah menjadi “Pelipur Lara” bagi siapa saja. Mencoba memberikan sudut pandang lain tentang manusia dan tempat hidupnya.

"Menghibur itu sederhana."

Tulisan ini, ialah penggalan dari Editorial Majalah Fotogenial (Majalah foto bulanan LPM Spirit Mahasiswa yang bertemakan "Pelipur Lara") 

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar