Jumat, 13 November 2015

Anakmu Perlu Rindu Bu...

Bu...anakmu sedang sombong 
Saat ini kerendahannya diuji waktu
Langkahnya memang selalu pasti
Tapi lihatlah bu...
Sebenarnya ia sedang kalut
Matanya mulai memancarkan kemilau
Pikirannya mulai ditumbuhi gelisah yang ragu
Ini bukan do’a bu...
Inilah rasa, dimana tempat munculnya suara
Panggilan tetang rindu yang membara

Sepertinya musim akan berubah
Saat itu pula pertanyaan akan berakhir
Sampai jawaban mulai mengalir bersama derasnya hujan
Bu...anakmu perlu arus untuk menghayutkannya
Karena rindunya mulai mereda
Kasihnya hanya mampu terasa lewat do’a semata
Sujudnya cuma pura-pura
Padahal tuhan sedang mengujinya
Semoga ia mampu menahan

Ucapanmu semakin terasa nyata
Disaat ia merasa utuh menjadi manusia
Bu...amburadul rasanya
Hidup diwaktu kejujuran sudah diubah
Menjadi bualan untuk memantapkan tujuan

Ia mendo’akan
Tapi menghiraukan
Saat jauh rasanya semua tentangmu adalah kebenaran
Sayangnya waktu itu ia hanya anak kecil yang serapah
Sampai-sampai takpeduli apapun tentang mu bu...

Kali ini waktu sudah merubahnya
Ia tak lagi menjadi buaya yang lupa sarangnya
Semua akan menjadi kepatuhan dan keta’atan
Yang haram untuk dilanggar apalagi ditawar

Bu...malam akan semakin larut
Sedang apa disana, apakah masih seperti biasa
Atau semua sudah berbeda dan sudah berubah
Ia tau kalau manusia hanya akan tertimpa tangga
Kalau tak berani memanjatnya

Nofianto Puji Imawan
Madura, 13 Nopember 2015