Perguruan Tinggi sebagai Institusi Pendidikan yang notabene selalu menghasilkan Sarjana setiap tahunya. Dirasa masih kurang memberikan sumbangsih yang nyata dan sesuai kewajibannya. Ditambahi menurun kualitas dan kuantitas Sarjana selalu menjadi dilema tersendiri dalam dunia pendidikan. Sarjana menjadi pengangguran, banyaknya skripsi yang menumpuk dan hanya menjadi arsip pribadi di kampus, kurangnya inovasi-inovasi yang tercipta, dan agenda-agenda kampus seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) beserta penelitian-penelitian yang hanya menjadi formalitas tampa pengawalan sampai menuntaskan sebuah permasalahan yang terjadi. Sudah menjadi siklus tahunan Perguruan Tinggi. Begitulah kenyataanya, output-output yang diharapkan tak kunjung terwujud. Padahal Perguruan Tinggi telah mendapat Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dengan total nilai 2,7T pada 2013 hanya agar dapat mewujudkan amanah kemerdekaan di bidang pendidikan dan memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal.
Seharusnya Perguruan Tinggi wajib memberikan sumbangsih nyata sebagai wujud penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pertama Pendidikan & Pengajaran, kedua Penelitian & Pengembangan, dan ketiga Pengabdian Pada Masyarakat. Sayangnya hal itu belum dilakukan secara maksimal khususnya di Madura. Sehingga hasilnya, Perguruan Tinggi khususnya di Madura belum bisa memberikan sumbangsih secara nyata dan kongkret terhadap lingkungan sekitar Madura. Jika Tri Dharma dijalankan dengan maksimal, maka peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bukan lagi menjadi problema. Begitu juga perkembangan secara sosial, masyarakat, dan ekonomi akan ikut tumbuh, khususnya di Madura.
Tri Dharma Perguruan Tinggi janganlah dijadikan jargon semata. Atau tetuah yang utopis dan embel-embel formalitas saat menjadi Mahasiswa atau Tenaga Pendidik di Perguruan Tinggi. Pahamilah esensi dan makna yang fundamental dalam Tri Dharma. Tidak hanya tau, hafal, dan paham, tapi juga harus dijalankan. Diakui atau tidak kualitas dan kuantitas Mahasiswa memang makin tahun makin menurun. Ditengah sistem pendidikan yang syarat campur tangan politik dan kepentingan. Membuat salah satu aspek penting ini menjadi terkontaminasi. Seperti sekarang, salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Madura Universitas Trunojoyo Madura (UTM) masih perlu dipertanyakan sumbangsihnya. Bagaimana lingkungan sekitar UTM yang terletak di Kab-Bangkalan masih jauh dari kata baik. Karena masih banyak SDM yang tidak bisa menyokong pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar. Infrastruktur sekitar UTM juga belum sepenuhnya baik, seperti akses jalan, bangunan atau hunian-hunian, dan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan, beserta budaya yang masih stagnan. Jika disimpulkan dengan berdirinya UTM, perkembangan lingkungan sekitar beserta perkembangan di Kab-Bangkalan masih belum signifikan. Lalu, iklim birokrasi dan kepemerintahan Kab-Bangkalan masih belum sepenuhnya baik untuk ukuran dimana terdapat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mempunyai kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dengan adanya dua PTN di Madura. yaitu UTM di Kab-Bangkalan dan berdrinya POLTERA di Kab-Sampang. Seharusnya sudah mampu membawa Madura beserta Masyarakatnya jauh lebih baik dalam segala hal. Terutama peningkatan mutu dan pengembangan SDM yang lebih harus dijadikan prioritas utama. Agar tercipta sebuah keadaan dimana Madura ini bisa mandiri dalam pengembangan masyarakat beserta lingkungan. Selain itu, perlunya menciptakan iklim dimana bakalan tercipta hal-hal inovatif yang positif dalam upaya-upaya pegembangan dan pembangunan Madura melalui pelaksanaan Tri Dharma oleh Perguruan Tinggi dan orang-orang didalamnya termasuk mahasiswa beserta seluruh Tenaga Pendidik lainya. Yang harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas (Cerdas, Unggul & Bermartabat).
Maka dari itu, perlunya peningkatan kualitas & kuantitas output-output Perguruan Tinggi seperti hasil Riset, Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat, Sosialisasi Secara Berkala, Kegiatan-Kegiatan Kewirausahaan Yang Melibatkan Masyarakat, Pengembangan Teknologi, dan Pelatihan-Pelatihan beserta Pemantauan Secara Langsung Kondisi Sosial Masyarakat di Lapangan. Tentunya harus mempunyai komitmen tinggi terhadap bangsa dan negara. Terutama kesadaran bahwa banyak hal yang masih perlu diperbaiki dan dibenahi.
Diperlukan kesungguhan dari pemerintah dan aparat penentu kebijakan di tingkat pusat dan daerah khusunya Jawa Timur dalam pendanaan untuk sektor pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi. Jika ingin Visi-Misi Perguruan Tinggi dapat dilaksanakan. Terutama dalam pembangunan SDM. Karena SDM merupakan suatu hal yang paling penting bagi perkembangan di Madura bisa lebih dikembangkan bahkan bisa dijadikan sebagai langkah memperkuat SDM di Madura, dan dapat dijadikan sebagai ajang untuk reformasi budaya secara fundamental. Untuk melakukan reformasi harus dilakukan bukan hanya dari satu sisi saja, tapi semua kalangan dari yang atas memberi perintah dan yang bawahan harus menurut dan menjalankan perintah tersebut dengan baik dan saling menjaga kebijakan ini dengan baik. Dengan meningkatkan kesadaran atas masing-masing peran, amanah, tanggung jawab, dan kewajiban demi kebaikan bersama khususnya di Madura.