Rabu, 20 Juli 2016

Sekadar kabar

Sekadar kabar
Yang sampai seperti lapar
Membuat asap tampa arang
Begitulah ucapnya selepas terang

Sahutanya berubah seperti erangan
Gelisahnya bertabah tajam
Tak kuasa dan binggung ini kenapa
Baiknya bukan keinginan yang menajam

Sisa abu melai menylimuti rumput kering
Namun basah karena embun telah tiba
Lantas ia terlentang tak tau arah bintang
Sampai fajar mencapai tempat singgahnya

Siapa berani mengusiknya
Akupun masih bertanya-tanya
Padahal semua serangga mengrubutinya
Sampai lelap tak terasa apa-apa

Biarkanlah semua berjalan apa adanya
Walau keinginan kita selalu berubah-ubah
Kadar pasti makin jadi ragu dan gelisah
Kenapa bertanya walau tahu jawabanya

Ujungnya adalah lelap untuk kedua kalinya
Sisanya pergi dan tinggalkan saja
Apapun harus diupayakan
Jangan malu untuk dipertanyakan

Karena tawar-menawar adalah usaha pikiran
Yang gagap menerima kenyataan
Sedangkan hati cuma menginggatkan
Walau kadang pasrah untuk tak dihiraukan

Nofianto Puji Imawan
Madura, 05-09-2014.