Sore sebelum semburat merah nampak terang
Tepatnya sebelum waktu berbuka puasa
Jombang ada tujuan untuk menemukan tenang
Membayangkan riuh ramai disaat sore bulan ramadhan
Umpama peta hal ini nampak seperti peta buta
Asal jalan saja nanti pasti akan menemukan tempat singgah
Untung disana ada rumah nenek dan saudara lainnya
Yang terbuka kapan saja walau kadang sering tak ada
Serangga jalan sudah nampak motor sedang berjalan
Obrolan santai selalu menghiasi aku dan kau
Untung saja kau baik hari ini denganku
Sehingga dijalan tak sepi saat memboncengmu didepan
Saatnya melintasi alun-alun dengan perlahan
Walau masih sepi penjual tapi banyak pemuda pacaran
Kutunjukan masjid agung kebanggaan di Jombang
Agar kelak kau ingat bahwa ketenangan tak bisa diguncang
Kebon rojo telah berubah nampaknya
Untuk sebelum kini dulu kau sudah pernah tau
Bahwa semua yang lama akan berubah menjadi baru
Maklumi saja agar bisa belajar lebih menerima
Saat kutanya kemana lagi kita
Kau jawab kerumah nenek saja
Waktu itu sudah hampir berbuka rupanya
Tentu aku tau kau lapar dan aku juga rupanya
Kau bicara dengan keinginan yang menggebu
Beli ini beli itu semacam sudah tak ada hari lain
Tapi apa yang bisa membuatmu senang
Kalau bukan menuruti kemauan dan keinginan
Sedah malam sekali anginpun datang tampa permisi
Gelap menyeruak dilangit dan dibumi
Semoga ini baik untuk pulang dan mengakhiri
Kau kufoto kubelikan mainan ayo kita pulang
Tidak ah, jawabmu sambil memalingkan muka
Belanja dulu ke minimarket ucapmu
Tak kuambil pusing apalagi kuiyakan
Mari kita pulang karena malam semakin malam
Jombang perlu kita tinggalkan
Ia sudah bosan dengan lalu lalang penguna jalan
Apalagi keramaian musiman pada bulan ramadhan
Sehingga aku pulang dan menatap tulisan besar penuh kebanggaan
“Selamat datang di Jombang kota beriman”
Nofianto Puji Imawan
Jombang, 17 Juli 2014.
Tepatnya sebelum waktu berbuka puasa
Jombang ada tujuan untuk menemukan tenang
Membayangkan riuh ramai disaat sore bulan ramadhan
Umpama peta hal ini nampak seperti peta buta
Asal jalan saja nanti pasti akan menemukan tempat singgah
Untung disana ada rumah nenek dan saudara lainnya
Yang terbuka kapan saja walau kadang sering tak ada
Serangga jalan sudah nampak motor sedang berjalan
Obrolan santai selalu menghiasi aku dan kau
Untung saja kau baik hari ini denganku
Sehingga dijalan tak sepi saat memboncengmu didepan
Saatnya melintasi alun-alun dengan perlahan
Walau masih sepi penjual tapi banyak pemuda pacaran
Kutunjukan masjid agung kebanggaan di Jombang
Agar kelak kau ingat bahwa ketenangan tak bisa diguncang
Kebon rojo telah berubah nampaknya
Untuk sebelum kini dulu kau sudah pernah tau
Bahwa semua yang lama akan berubah menjadi baru
Maklumi saja agar bisa belajar lebih menerima
Saat kutanya kemana lagi kita
Kau jawab kerumah nenek saja
Waktu itu sudah hampir berbuka rupanya
Tentu aku tau kau lapar dan aku juga rupanya
Kau bicara dengan keinginan yang menggebu
Beli ini beli itu semacam sudah tak ada hari lain
Tapi apa yang bisa membuatmu senang
Kalau bukan menuruti kemauan dan keinginan
Sedah malam sekali anginpun datang tampa permisi
Gelap menyeruak dilangit dan dibumi
Semoga ini baik untuk pulang dan mengakhiri
Kau kufoto kubelikan mainan ayo kita pulang
Tidak ah, jawabmu sambil memalingkan muka
Belanja dulu ke minimarket ucapmu
Tak kuambil pusing apalagi kuiyakan
Mari kita pulang karena malam semakin malam
Jombang perlu kita tinggalkan
Ia sudah bosan dengan lalu lalang penguna jalan
Apalagi keramaian musiman pada bulan ramadhan
Sehingga aku pulang dan menatap tulisan besar penuh kebanggaan
“Selamat datang di Jombang kota beriman”
Nofianto Puji Imawan
Jombang, 17 Juli 2014.