Selasa, 14 Juli 2015

Lamunan tua


Seorang tua yang kurus tubuhnya 
Sedang sibuk berjualan diwarung keluarganya
Mimik mukanya sungguh bergairah
Sejak pagi buta, sampai malam tiba

Segar dan bugar nampaknya
Sudah mandi lalu membersihkan diri
Menyisir rambut putihnya
Berakhir duduk dikursi pojok, santai-sekali

Sedangkan pemuda disudut utara
Tepatnya didepan garis dengkulnya
Binggung merumuskan pemilu 2014
Sambil menilai calon pemimpin yang pantas

Tapi bumbu-bumbu kebangsaan tak lupa untuk diangkat
Pemuda-pemuda itu berteriak
Kalau indonesia sedang kalang kabut
Rakyatnya sengsara, pejabatnya foya-foya

Tapi pak tua itu tetap duduk santai diatas bangku
Sesekali ia menoleh kejalan raya sambil terpaku
Entah apa yang dibayangkan
Apa laba warungnya, atau istri dan anaknya

Kadang paktua itu terkaget
Ditengah lamunannya
Sesekali pembeli rokok
Membuatnya gegabah

Sehingga paktua itu lupa
Sampai dimana lamunannya
Namun tiada bosan-bosannya
Sambil meluruskan kaki kurusnya

Nofianto Puji Imawan
Madura, 14 Juni 2014.