Senin, 05 Mei 2014

Subversif Pemuda Masiv

Pemuda dusun ini sulit untuk beradaptasi dengan banyaknya persoalan yang kasat mata namun syarat makna. Bagaimana menumbuhkan sebuah kepedulian tapi tampa menyakiti perasaan yang membuat kesenjangan sampai dengki hati yang mendendam. Sulitnya menemukan sebuah cara atas harapan akan tumbuhnya kepedulian yang harus diciptakan secara masal, agar muncul kesadaran-kesadaran mengenai persoalan yang sepele namun efeknya frontal dan brutal, dengan masalah kompleks yang efeknya bercabang kebeberapa hal kecil yang dianggap sepele, namun akan menimbulkan banyak pengerucutan. Yang berimbas pada keterpurukan generasi pemuda dusun yang semakin tersusun pembodohannya, terpatrinya keacuhan, terbungkusnya kesadaran, terpuruknya kemerdekaan hak, dibunuhnya kebebasan pikir, tertutupnya padangan akan hari depan yang semakin sulit ditebak dan membuat banyak jenis pemuda yang terjerembap dalam jurang kemerosotan, keterpurukan hingga pembunuhan karakter.

Tanggung jawab yang besar akan semakin meliputi banyak ruang pemuda dusun yang selalu bersikap acuh, munafik, pamer, serbasalah, gagalpaham, umbar kebodohan, dan kesulitan mengikuti aturan permain peradaban. Sehingga setiap waktu ada pemuda dusun yang gagal menjalankan perannya sebagai generasi penerus, pemantik masalah yang akan selalu membuat inovasi dalam kemunculan sampai bentuk dari masalah yang timbul. Bagaimana ketidak tuntasan pemuda dusun dalam menyelsaikan pertautan dirinya dengan hakikat serta takdir yang mereka usahakan sendiri. Entah bagaimana tuhan menskenario kisah mereka, pemuda dusun akan semakin terpuruk, terkutuk, terkerdilkan, tersiksa, terlihat remeh. Jika mereka tak merubah keseharusan sebagai generasi yang remeh-temeh. Menjadi generasi mata pisau yang mampu membelah apa saja. Sehingga geliat zaman yang semakin edan, bisa mereka belah untuk menciptakan ruang yang cocok bagi mereka sendiri.

Sebagai pemuda didusun yang diberi kesempatan dan kenyamanan lebih, serta tanggung jawab pengetahuan serta kesadaran yang bisa dikatakan lebih. Harusnya minimal bisa membantu yang lainya. Amanah pengetahuan dan kesadaran akan menjadi berat jika diberikan sebuah fakta mencengangkan mengenai hal-hal yang jika dipandang miris dan kasihan. Serta mencari sesuatu yang bisa seharusnya dilakukan untuk mengusahakan agar yang seharusnya terjadi namun belum terjadi. Menjadi terjadi dan benar-benar sesuai fungsinya. Adalah bagaimana mengolah kemampuan diri dan menjalankan amanah dari tuhan untuk tetap berpegang teguh atas bagaimana kita melakukan sebuah konsistensi dan kesepakatan dengan semua yang berada disemesta untuk melakukan sesuatu usaha, untuk membuat semuanya lebih baik dan sesuai.

Setidak-tidaknya ada banyak alternatif untuk beramal kepada lingkungan terdekat. Jika kita adalah pemuda yang berasal dari sebuah dusun, dan diberi kesempatan lebih untuk belajar dan mengalih ilmu lebih dari pemuda dusun yang tak seberuntung kita. Maka seharusnya apa yang kita dapat haruslah bisa dirasakan pemuda dusun lainya. Bagaimana mengamalkan sebuah titipan, yaitu ilmu pengetahuan dan pelajar lainya yang pernah kita dapat dan yang tidak didapatkan pemuda dusun lainya. Kuncinya adalah bagaimana bersikap dan menjalankan tanggung jawab. Serta berbuat baik untuk kebaikan yang akan menjadi lebih baik jika kita menambahkannya dengan hal baik yang bisa berguna bagi orang lain.

Bagaimana bersikap sebagai manusia yang benar-benar manusia, untuk menumbuhkan kebaikan dimana mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dan bagaimanapun permasalahannya kita harus bisa berguna bagi yang lainya. Jangan takut dengan kekalahan atau hal-hal lain yang membuat kesadaran kita mengenai semua hal didunia yang hanya berstatus pinjaman, yang tak abadi dan kapanpun bisa diambil dari tangan kita. Gunakanlah apa yang didapat untuk yang lainnya. Bukan untuk memenuhi diri sendiri hingga terpuaskan. Karena hakekatnya manusia tak akan puas, apalagi pemuda. Ia adalah tahap dimana lapar adalah yang mengendalikan dan pemuda tak akan sanggup menahan lapar lebih lama kalau ia belum pernah merasakan kelaparan demi kesejahtraan dan kebaikan untuk sesamanya.