Bagaimana jika semua serasa berbeda
Dengan banyak hari lainya
Hari dimana semua terasa asing
Dan tak bersahabat
Bahkan yang sehat
Sepertinya sudah bosan dengan ketenangan dan krisis tantangan
Tapi jenuh
Kebodohan demi kebodohan yang menimbang rasa
Ditawar fikiran
Sepertinya jika yang dianggap cukup ternyata masih kurang
Dan tak pernah merasa cukup
Untuk selalu puas dan megutamakan yang seharusnya
Tentang apapun
Semua penghianatan
Semua pengingkaran
Semua penyepelehan
Semua tak transparan
Semua itu hanya omong belakang
Pantas saja menjadi begini
Begini ini
Yang tak bisa diartikulasi
Atau memakai cara alami
Untuk menemukan yang sejati
Dari yang palsu
Tapi dibuat asli
Bajingan-bajingan adalah penggerutu
Penentu-penentu seperti barisan batu
Kaku, tak tau cara menyekutukan nurani dan otak kiri
Sukar ditampar
Penuh dengan apapun yang keburukan kontekstual
Oh,,, siapakah dikau itu
Tiba-tiba datang dan melepas baju
Dimana tepat tinggalmu
Sampai-sampai aku tak tau apa maksud pandanganmu
Dan pesan suara gerutu itu
Jangan sampai memandangku begitu
Apalagi menguping seperti itu
Dan kadang ambil rokok tak bilang-bilang
Namun sok mu itu,,, sungguh mentang-mentang
Nofianto puji imawan
Madura, 29 Mei 2014.
Dengan banyak hari lainya
Hari dimana semua terasa asing
Dan tak bersahabat
Bahkan yang sehat
Sepertinya sudah bosan dengan ketenangan dan krisis tantangan
Tapi jenuh
Kebodohan demi kebodohan yang menimbang rasa
Ditawar fikiran
Sepertinya jika yang dianggap cukup ternyata masih kurang
Dan tak pernah merasa cukup
Untuk selalu puas dan megutamakan yang seharusnya
Tentang apapun
Semua penghianatan
Semua pengingkaran
Semua penyepelehan
Semua tak transparan
Semua itu hanya omong belakang
Pantas saja menjadi begini
Begini ini
Yang tak bisa diartikulasi
Atau memakai cara alami
Untuk menemukan yang sejati
Dari yang palsu
Tapi dibuat asli
Bajingan-bajingan adalah penggerutu
Penentu-penentu seperti barisan batu
Kaku, tak tau cara menyekutukan nurani dan otak kiri
Sukar ditampar
Penuh dengan apapun yang keburukan kontekstual
Oh,,, siapakah dikau itu
Tiba-tiba datang dan melepas baju
Dimana tepat tinggalmu
Sampai-sampai aku tak tau apa maksud pandanganmu
Dan pesan suara gerutu itu
Jangan sampai memandangku begitu
Apalagi menguping seperti itu
Dan kadang ambil rokok tak bilang-bilang
Namun sok mu itu,,, sungguh mentang-mentang
Nofianto puji imawan
Madura, 29 Mei 2014.