Senin, 21 April 2014

Bohong Sampai Banyu Kobo'an

“Nak, kalau sama siapa saja, biasakan jangan bohong”

 “Loh buk, berarti biasanya anakmu ini sering bohong dong”

“Model-model sepertimu ini, mana pernah tidak bohong”

“Lah habis aku binggung mau bohong sama siapa lagi, dimana lagi, kapan lagi, bagaimana lagi, dan bohong apa lagi buk”

“Ya kamu kira hidupmu, yang ngatur kamu sendiri apa?”

“Ya yang diatur itu kan kita buk, tapi liat saja buk, apa masih ada orang yang mau diatur-atur”

“Ya banyak toh, contohnya ya ibuk, bapak, sama adek-adekmu ini”

“Loh berarti selain ibuk, bapak, adek-adekku semuanya tidak mau diatur dong. Ya tapi aku kok ndak masuk daftar contoh orang suka diatur”

“Ya pokoknya kamu ndak bohong lagi, ya ibuk masukan dalam contoh itu”

“Iya buk, anakmu ini tidak akan bohong lagi”

“Tidak boleh bohong lagi itu, banyak sub-subnya loh. Sudah ngerti apa belum”

“Endak buk, loh bukanya pokoknya ndak nipu ya ndak bohong toh buk, baik nipu diri sendiri atau nipu orang lainya, bahkan nipu keadaan”

“Ya beda toh, tidak boleh bohong sama gusti allah, kalau semua yang ada di setiap inci hidupmu, hidup mahkluk lainya dan semesta ini milik-Nya. Bukan milik siapa-siapa lagi. Jadi status semua manusia hanya dipinjami, baik apapun itu. jadi jangan se’enaknya sendiri. Atau khilaf-khilaf bohongan, lawong orang ngaku salah saja kadang bohong. Katanya biar masalahnaya ndak lama-lama, makanya kadang ngaku salah, tapi sebenarnya bohong, pintarnya manusia sekarang sudah bisa membohongi kebohongan itu sendiri, sampek-sampek bohong yang sejati itu jadi terkontaminasi”

“Kok susah ya buk, ternyata mau untuk tidak bohong itu susahnya pol-polan, apalagi ingin bohong. Malah disusahkan. Bagaimana mau tidak bohong lagi, la kalau bohong saja kita tidak punya apa-apa untuk dibuat bohong. Kan semuanya kata ibuk cuma dipinjami, apalagi bohongnya dibuat-buat”

“Ya bohong itu seperti banyu kobo’an 1. Sudah tau kotor tapi masih diminum, sudah tau bau masih dicium dan dipastikan, sampai-sampai dijilat dan di teguk sedikit-demi sedikit, hingga percaya kalau banyu kobo’an itu masih enak kalau diminum, dan parahnya lagi, berita mengenai banyu kobo’an itu masih bisa diminum dan rasanya enak, itu diberitakan sambil didakwahkan diseantero dunia. Dan banyak yang percaya kalau banyu kobo’an itu masih bisa diminum dan enak rasanya.”

Catatan 1 Banyu kobo’an = air bekas cucian kotor yang sudah ba’ngger (lebih dari busuk).