Penjajahan hampir selalu diartikan dengan penjarahan kekayaan oleh suatu bangsa terhadap bangsa lain. Penjarahan suku Maya oleh bangsa Spanyol. Penjarahan Nusantara oleh Belanda, sehingga mereka bisa membangun Roterdam yang luar biasa itu. Tetapi ada jenis penjarahan yang lebih dahsyat. Itu menyangkut penjarahan sosial dan budaya. Penduduk Indonesia kala itu diklasifikasi dalam kelas kelas sosial yang berbeda.
Hasilnya adalah kepedihan pribumi yang dengan menusuk di angkat Pramoedya dalam Bumi Manusia.
Minke. Pribumi asli, namun karena keturunan ningrat Jawa
diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi totok yang
bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang Eropa,
kelas 2 : Indo dan Tionghoa. Karena pertemanan di sekolah, dia
berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah Tuan Belanda, Herman Mellema.
Sebuah Kunjungan yang merubah hidup Minke selamanya.
Buku ini merupakan
buku pertama dari tetralogi pulau buru atau tratolgi bumi manusia.
Kebanyakan kritikus beranggapan tetralogi inilah sebagai masterpiece
Pramoedya.
OK. Kita lanjut. Tak dinyana, Noni belanda, Annelies Mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta pada Minke. Cinta sang putri mendapat dukungan dari sang bunda, Nyai Ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu, bahkan dipersilahkan untuk tinggal seatap dengan mereka. Dan terjadilah hal hal pelik dalam hidupnya.
Tentangan pertama datang dari keluarganya sendiri yang tak sudi
Minke tinggal dalam rumah seorang Nyai, yang berarti gundik seorang Tuan
Belanda. Ayahnya tak mau mengakui anak lagi. Bencana kedua datang dari
pihak sekolah yang karena alasan moral memberhentikannya sebagai siswa.
Tetapi bencana sesungguhnya datang dari sepucuk surat dari pengadilan
Belanda. Seusai kematian Herman Mellema yang misterius di rumah
pelesiran Ah Tjong. Anak Mellema dari istri Belandanya menggugat harta
kekayaan yang dengan susah payah dipelihara dan dikembangkan Nyai
Ontosoroh. Sebagian besar berupa perusahaan peternakan sapi dan susu
olahan.
Bukan perusahaan kecil, asetnya besar.
Bukan itu saja. Annelies yang telah dinikahi Minke secara syah,
harus memenuhi panggilan pengadilan untuk ‘kembali’ ke tanah leluhurnya,
Belanda. Sebuah tindakan yang jauh dari rasa keadilan. Penjajahan,
pengkelasan, telah menghancurkan sebuah cinta dan mahligai rumah tangga.
Bangsa jajahan memang dinistakan. Mereka adalah inlander. Statusnya
kurang lebih sama dengan anjing.