Kulari dengan mencoba mengibaskan selendangnya
Ia tak suka dengan caraku menggandengnya
Walaupun kadang ia meng’isyaratkan rasanya
Sedikit mendesah, tapi kadang juga mengibah
Ini cuma sebentar, kataku
Tapi buruk juga rupanya
Ia mengadu pada angin samar waktu berlari
Namun banyak pula ia menggerutu
Cukup, hentikan getar mulutmu
Aku sudah tau kapan waktunya berhenti, kataku
Ini buruk rupanya, jika dipendam sambil berlari
Menggunakan secarik kain sambil berpegang ragu
Tak biasa jika hanya dengan itu
Cobalah mencari daun untuk penutup
Berhenti saja, ini sudah jauh
Tak usah melotot, kau itu bisu
Gunakan telingamu, jangan berhenti
Ini tak akan lama, kataku
Jika kau sudah memakai topeng
Jangan menoleh kebelakang lagi
Jalanan ini tak cukup bersahabat
Usahanmu bakalan habis
Peluhmu saja sudah tak mampu berisyarat
Liurmu bahkan kering ramping berkerak
Nadimu mulai melemah
Lepaskan saja tanganku, tak usah teruskan
Nofianto puji imawan
Magelang, 27-01- 2014.
Ia tak suka dengan caraku menggandengnya
Walaupun kadang ia meng’isyaratkan rasanya
Sedikit mendesah, tapi kadang juga mengibah
Ini cuma sebentar, kataku
Tapi buruk juga rupanya
Ia mengadu pada angin samar waktu berlari
Namun banyak pula ia menggerutu
Cukup, hentikan getar mulutmu
Aku sudah tau kapan waktunya berhenti, kataku
Ini buruk rupanya, jika dipendam sambil berlari
Menggunakan secarik kain sambil berpegang ragu
Tak biasa jika hanya dengan itu
Cobalah mencari daun untuk penutup
Berhenti saja, ini sudah jauh
Tak usah melotot, kau itu bisu
Gunakan telingamu, jangan berhenti
Ini tak akan lama, kataku
Jika kau sudah memakai topeng
Jangan menoleh kebelakang lagi
Jalanan ini tak cukup bersahabat
Usahanmu bakalan habis
Peluhmu saja sudah tak mampu berisyarat
Liurmu bahkan kering ramping berkerak
Nadimu mulai melemah
Lepaskan saja tanganku, tak usah teruskan
Nofianto puji imawan
Magelang, 27-01- 2014.