Berkumpulkah kita di belakang rumah
Bau usang bekas pakaian dan suara pompa
air
Perlahan menuntunku dalam romantisme
masalalu
Umpatan, pengakuan, dan harapan menyatu
Beberapa celetukan membuat kami tertawa
Bukan karena dalamnya pembicaraan
Mungkin karena terlalu jauhnya
angan-angan
Hingga sedikit sekali rasa bersalah
Beberapa jam lagi takbir terdengar
Ini hari terakhir berpuasa
Banyak salah mungkin biasa
Kadang berpura jadi nikmat rasanya
Tumpul sudah mata tombak
Saat dilempar tak pernah kena sasaran
Banyak hal baik yang ku tolak
Bahkan seruan tuhan sering kulupakan
Alih-alih terlena dalam malam takbir
Semua malah terdiam dalam ketakutan
Wabah yang takkunjung hilang
Cukup membuat kejenuhan yang teramat
dalam
Bukankah tuhan punya rencana
Bahkan penjual kopi dirumah ini
Lebih banyak senyum dikala pelanggan
berkurang
Berapa lama semua akan berbohong
Gadis lugu dengan mata delima
Kembali menutup mulutnya
Sesaat lelaki disebelahnya menyulut api
Disitulah aku percaya bahwa apapun bisa
terjadi
Sore itu
Dibelakang kontrakan kecil
Duduk sambil menikmati kopi
Diujung ramadhan
MJK, 23/MEI/2020
0 komentar:
Posting Komentar
Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar