Semua kutunda dengan gegabah
Seoalah yakin bahwa esok masih ada
Berani membayangkan dan merencanakan
Yang sebenarnya tak tau
Maklum saja
Manusia memang serakah
Berkehendak semaunya
Menundapun se’enaknya
Selalu berandai-andai
Bahwa esok akan seperti ini
Mencoba merencanakan masa datang
Seolah ia hidup sepanjang jembatan layang
Menyalahkan nenek moyang
Memperdebatkan kenyataan
Seolah-olah mengerti dan paham
Kalau semua mulai tak sejalan
Menyalahkan keadaan
Berfikir dengan dugaan
Logika atau perasaan
Seolah pasangan akhir jaman
Jika malam tenggelam
Bulanpun remang-remang
Saat mendung datang
Semua berfikir bahwa akan hujan
Siapa yang edan
Melogikakan takdir kehancuran perdaban
Kalau bukan manusia berjubah hitam
Dan membawa menyan
Daun jatuh bukan tanda kematian
Keindahan tak semata-mata senangnya tuhan
Bencana besar tak hanya peringatan belaka
Bukankah semua pancaindra mulai gelagapan
Melihat tanda-tanda akhir jaman
Yang mulai terang-terangan
Menebarkan ketakutan
Tapi tenang
Semua bakal dihiraukan
Oleh kita sendiri
Nofianto Puji Imawan
Mojokerto, 08/11/2016.
0 komentar:
Posting Komentar
Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar