Kamis, 28 Juli 2016

Teknik Menulis Artikel


Artikel atau yang sering disebut karangan ilmiah populer ialah opini, pendapat, atau gagasan pribadi seseorang yang sifatnya ilmiah dan disajikan secara populer di media massa atau media publik, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam. Dalam penyajiannya karangan ini mengacu pada metode penulisan yang gampang dimengerti, lugas dan kritis. Adapun langkah- langkah penulisan artikel ialah :

Menggali ide :
kita harus bisa menuangkan ide-ide kita kedalam artikel hingga tulisanya ialah murni pikiran kita. Dalam menggali ide, kita harus mengunakan pemikiran yang sistematis. Mungkin kita bisa bertanya pada diri kita sendiri apa yang ingin kita sampaikan, lalu mengapa ada masalah muncul dan bagaimana pandangan kita cara menyelesaikan masalah tersebut.

Membuat kerangka tulisan secara detail :
Kerangka tulisan secara sederhana biasanya bermula dari pendahuluan, pembahasan masalah, kesimpulan. Bisa pula dilengkapi dengan solusi permasalahan.

Mengumpulkan data, fakta, referensi dan bahan bacaan :
langkah ketiga adalah mencari dukungan opini kita. Ketika kita membuat tulisan tentang budaya freesex yang sedang merajalela, maka kita memerlukan data tentang berapa orang yang pernah melakukan hubungan sex dalam sampel yang kita pilih, berapa frekuensi hubunganya, seberapa sering berganti-ganti pasangan. Lantas kita kemudian mengumpulkan tulisan tentang budaya freesex. Tanpa dukungan dari data-data atau bahan bacaan maka tulisan kita terlihat impoten alias tidak mampu melakukan penetrasi yang lebih mendalam pada otak pembaca.

Menulis dengan ekspresi bebas :
Langkah terakhir ialah mulai menuliskan semua yang sudah kita dapat. Kita tidak perlu berpikir bahwa menulis itu seperti menjalankan sebuah mesin mekanis yang amat rumit. Jangan pernah mengulur waktu, sebab dengan menunda-nunda akan timbul rasa bosan untuk memulai lagi.
Tulis apa saja yang terbersit dalam pikiran.
Editing :
Setelah semua ditulis barulah kita membaca ulang apa yang sudah kita tulis lalu mengedit dan menyusunya dengan rapi. Periksalah tulisan yang sudah selesai dibuat, dari kesalahan yang terjadi baik kesalahan pada data, kata atau kalimat serta pembahasan yang kurang tajam.

Standar penulisan artikel :
Aktual. Aktualitas ialah prioritas utama. Prioritas bisa dikaitkan dengan momentum yang tengah terjadi di masyarakat, bisa juga dengan momentum sejarah. Misalnya dengan menulis soal kartini menjelang tanggal 21 April.

Bahasa yang lugas, padat dan tidak bertele-tele. Bahasa yang bertele-tele membuat penyampaian gagasan menjadi kurang menajam. Selain itu dapat pula membingungkan dan memusingkan pembaca sehingga ide yang tersirat gagal ditransformasikan.

Tulisan mengandung hal yang baru, baik data maupun pandangan. Banyak penulis baru yang berambisi memasukkan nama besar dan pemikiranya dalam tulisan, namun hasilnya tak lebih merupakan kumpulan review atau kutipan belaka. Upayakan juga agar data yang anda gunakan akurat.

Ide anda orisinil ? Upayakan agar ide opini anda memang orisinil. Hal ini untuk menghindari tuduhan plagiator.

Tulisan anda tidak terlalu berat dan teoritis. Harus dicamkan, bahwa artikel harus bisa dibaca semua orang. Menulis teknis fisika atom misalnya, jelas tidak akan dimuat. Tapi menulis sumbangan faslsafah atom bagi kemanusiaan kemungkinan besar bisa dimuat.

Isu dalam tulisan anda belum berlalu dalam mainframe besar. Perhatikan isu-isu besar yang tengah terjadi di masyarakat. Jelas anda sekarang tidak mungkin menulis menulis soal tata cara pemilihan anggota legislatif sebab masa kampanye dan sidang umum telah berlalu.

Tidak terlalu panjang (maksimal lima halaman).

Syarat penciptaan tulisan yang bermutu :
Menulis ternyata butuh ketrampilan khusus dan latihan secara terus menerus. Untuk menulis opini seseorang harus mempunyai sejumlah kemampuan antara lain bisa merumuskan masalah dengan baik, berbahasa lugas, punya pengetahuan umum yang baik, serta barangkali yang agak penting ialah punya pemahaman filsafat. Muatan tulisan orang yang punya pengetahuan jelas berbeda dengan tulisan orang yang tidak mempunyai pemahaman filsafat.

Pemahaman filsafat ini janganlah diartikan kita akan menjadi filosof seperti plato atau aristoteles. Namun, bagaimana kita mampu menganalisa sebuah masalah dengan pisau bedah yang kita miliki. Pisau bedah itu ialah filsafat. Misalkan bagaimana kita membedah ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin dengan teori marxis. atau sikap pemda yang pilih kasih terhadap PKL dan menganakemaskan pembangunan ruko dan supermarket dengan teori strukturalis.

Tapi ingat! teori hanya sebatas teori. Intinya ialah bagaimana kita mengaplikasikan penggunaan teori atau filsafat untuk menganalisa permasalahan yang kita tuju. Lalu, jangan sampai kita terjebak dalam hanya mengulang secara redaksional teori atau filsafat itu.

Selain itu, pengetahuan dan wawasan juga diperlukan untuk membikin tulisan kita “bernyawa”. Ada banyak cara untuk menambah wawasan kita. Misalnya dengan banyak-banyak membaca buku serta rajin mengikuti diskusi serta mengkomunikasikanya dengan seorang yang berpengalaman. Bila pikiran kita sudah kekeyangan wacana dan informasi maka proses penciptaan tulisan akan semakin ringan. Setelah itu semua selesai, sajikanlah tulisan kita dengan penuh percaya diri. Jangan pernah beranggapan bahwa tulisan orang lain selalu lebih baik dari tulisan kita.

Budayakan Menulis :
Menulis adalah bagian dari unsur-unsur belajar (study). Proses belajar tidaklah dilihat dari banyaknya berdiskusi atau membaca buku saja. Namun, bagaimana kita mampu menuangkan itu dalam bentuk dan mensosialisasikan dalam bentuk lain.

Menulis opini adalah sarana efektif untuk menyuarakan aspirasi atau menyebarkan ide kita. Melalui sebuah media, tulisan kita akan terbaca oleh orang lain. Itu berarti misi penyebaran ide kita sedikit banyak telah terlaksana.

Rentang waktu untuk menyerap pesan yang disampaikan secara lisan itu sangat singkat. Berdasarkan penelitian kemamp[uan sesorang untuk mengingat pesan maksimal hanya 12 jam. Lewat dari itu, kemungkinan pesan akan hilang hingga 80 %. Sedangkan pesan tulisan dapat diserap dan dipelajari untuk waktu yang lama.

Pesan tertulis dapat dijadikan dokumentasi yang dapat digunakan kembali jika diperlukan. Dengan kemampuan kits menulis, maka kita tidak hanya belajar untuk menuangkan gagasan dalam bentuk media saja. Namun juga, dengan menulis kita bisa mencatat suatu proses yang terjadi secara aktual dan dapat digunakan untuk dokumentasi.

Tips menulis dengan mudah :

Menulis = membebaskan diri
Setiap orang punya kemampuan menulis. Kemampuan ini ibarat jin yang tersumbat dalam botol Aladin. Karena itu tiap orang perlu berupaya keras membebaskan sumbatan agar potensi menulis melejit keluar.

Menulis = mengekspresikan diri
Hal ini merupakan cara membuang sumbatan botol. Anggaplah di dunia ini hanya anda sendiri. Dan anda bebas mengutarakan apupun tanpa ada orang yang akan menganbcam atau menilainya.

Menulis = menemukan diri
Ini dapat dikatakan mempercepat pembuangan sumbatan botol. Anda akan terdorong sangat keras bila aktivitas menulis di targetkan untuk mengenal diri anda sendiri.
Memiliki catatan harian. Ini untuk menampung semburan potensi menulis. Tulislah apa saja sepanjang hari. Dan terbukti, orang yang sering mengungkapkan isi hatinya pada buku harian, mampu menghasilkan tulisan yang nyaman dibaca.

Kebiasaan menulis = menangkap ide
Seringkali kita menghadiri sebuah diskusi dimana banyak ide-ide berloncatan. Maka amat berguna sekali kalau kita mencatatnya sebagai investasi ide yang siap di”blow up”. Dan bisa juga dijadikan dokumentasi yang berisi kumpulan informasi yang bisa dipanggil setiap saat kita membutuhkanya.
Langkah-langkah penulisan sebuah artikel :
Menentukan topik tulisan :
Topik harus memiliki nilai yang aktual, sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di masyarakat.

Membuat kerangka tulisan secara detail :
Kerangka tulisan secara sederhana biasanya bermula dari pendahuluan, pembahasan masalah, kesimpulan. Bisa pula dilengkapi dengan solusi permasalahan.

Pengumpulan data, fakta dan kepustakaan penunjang berdasarkan kerangka tulisan.

Memeriksa tulisan yang sudah selesai dibuat, dari kesalahan yang terjadi baik kesalahan pada data, kata atau kalimat serta pembahasan yang kurang tajam.

2 komentar:

Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar