Jumat, 15 Juli 2016

Benerkah Demikian (Kesimpulan Singkat)

Di Download Dari WartaBromo.com
Tiga lekaki muda berbicara hingga larut malam dengan kamar terkunci dan lampu dipadamkan. Hawa dingin menelisik melalui cela-cela dinding, kipas angin pun dimatikan dan asap rokok memburamkan pandanganku. Semua tenggelam dalam nostalgia remaja-remaja desa yang berani menyembunyikan bahagia. 

Selusin cerita tentang kekonyolan dan perkelaminan menjadi tema utama. Sepertinya semua jadi tak penting bila dibandingkan dengan dugaan-dugaan kami tentang masa depan yang lebih menyakinkan diri sendiri. Tak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi, semua mengalir dan membuat kami tertawa hingga pukul dua dini hari. 

Namun hal itu membuatku bertanya, kenapa hal-hal seperti ini lebih membuatku tak menyadari bahwa waktu itu begitu cepat berlalu, dibandingkan melakukan usaha menepati kewajiban atau meninggalkan pantangan.

Hampir semua pemuda seperti kami lebih memilih berbincang berjam-jam di warung kopi plus wifi, dibanding membaca tahlil di rumahnya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar