Sejak jaman bocah
Aku sudah dekat dengan BH
Dijejali payudara dan mandi bersama-sama
Itulah masa dimana pemakluman selalu mesra
Seingatku, jika melakukan salah pasti ada hukumannya
Dikurung dikamar sampai dipukuli hingga lebam dan berdarah
Wajah bapak memang seperti sipir penjara waktu itu
Dan aku tak mungkin melupakannya
Sekarang ia tua dan renta
Akupun tak tega melihatnya bekerja
Rela separuh harinya habis untuk mengembala keluarga
Dan berharap anaknya mampu lebih baik darinya
Saat masalah menimpa
Hanya dia yang ada dikepala
Berharap mampu membereskan semua masalah
Yang disebabkan oleh ceroboh seorang bocah
Sayangnya kini tak mungkin lagi meminta
Karena waktu selalu bisa balikkan realita
Ini bukan penyesalan atau pernyataan
Ini permintamaafan untuk kepogahan
Saat aku mengerti
Semua ini hanya persoalan waktu
Dan pilihan adalah jalan
Agar menemukan kewajiban
Nofianto Puji Imawan
Madura, 19/01/2016.
Aku sudah dekat dengan BH
Dijejali payudara dan mandi bersama-sama
Itulah masa dimana pemakluman selalu mesra
Seingatku, jika melakukan salah pasti ada hukumannya
Dikurung dikamar sampai dipukuli hingga lebam dan berdarah
Wajah bapak memang seperti sipir penjara waktu itu
Dan aku tak mungkin melupakannya
Sekarang ia tua dan renta
Akupun tak tega melihatnya bekerja
Rela separuh harinya habis untuk mengembala keluarga
Dan berharap anaknya mampu lebih baik darinya
Saat masalah menimpa
Hanya dia yang ada dikepala
Berharap mampu membereskan semua masalah
Yang disebabkan oleh ceroboh seorang bocah
Sayangnya kini tak mungkin lagi meminta
Karena waktu selalu bisa balikkan realita
Ini bukan penyesalan atau pernyataan
Ini permintamaafan untuk kepogahan
Saat aku mengerti
Semua ini hanya persoalan waktu
Dan pilihan adalah jalan
Agar menemukan kewajiban
Nofianto Puji Imawan
Madura, 19/01/2016.