Lihatlah malam itu
Saat semua berkumpul melingkar
Sambil menyalakan api unggun
Dari kayu sisa bangunan yang dirobohkan
Ada kenyataan yang disingkirkan
Skenario besar mulai direncanakan
Mengkaji masa suram dengan sesal mendalam
Dan memilih meluapkanya dengan nyanyian
Teriak lantang bersautan dengan suara gitar
Bisikan perempuan tentang keresahan mendalam
Bercampur kenangan kebersamaan yang hilang
Saat seleksi alam menikam mental-mental rumahan
Berjam-jam mengistirahatkan badan di tengah malam
Dengan kopi digelas bekas air mineral bau kencing
Ada permintaan dan harapan tentang masa depan
Bahwa kita harus telanjang
Menyadari banyak kemungkinan
Yang taksesuai dengan harapan
Siap menerima kenyataan
Tanpa mengeluh dan menentang
Dengan melawan banyak kemunafikan
Secara diam-diam dengan kertas usang
Agar menjadi sisa orang-orang malam
Yang sudah hilang ditawar zaman
Nofianto Puji Imawan
Jombang. 30 January 2016.
Saat semua berkumpul melingkar
Sambil menyalakan api unggun
Dari kayu sisa bangunan yang dirobohkan
Ada kenyataan yang disingkirkan
Skenario besar mulai direncanakan
Mengkaji masa suram dengan sesal mendalam
Dan memilih meluapkanya dengan nyanyian
Teriak lantang bersautan dengan suara gitar
Bisikan perempuan tentang keresahan mendalam
Bercampur kenangan kebersamaan yang hilang
Saat seleksi alam menikam mental-mental rumahan
Berjam-jam mengistirahatkan badan di tengah malam
Dengan kopi digelas bekas air mineral bau kencing
Ada permintaan dan harapan tentang masa depan
Bahwa kita harus telanjang
Menyadari banyak kemungkinan
Yang taksesuai dengan harapan
Siap menerima kenyataan
Tanpa mengeluh dan menentang
Dengan melawan banyak kemunafikan
Secara diam-diam dengan kertas usang
Agar menjadi sisa orang-orang malam
Yang sudah hilang ditawar zaman
Nofianto Puji Imawan
Jombang. 30 January 2016.