Aku masih ingat saaat semua masih nyaman untuk layang-layang
Dan bocah-bocah girang dimana kebun seolah rumah elok yang ditumbuhi buah
Begitu pula jalanan yang masih berwujud tanah dan belum aspal
Sehingga saat hujan menerpa bau khas itu muncul kembali
Masing-masing rumah hanya memiliki motor tak lebih dari satu
Semua selalu dilengkapi dengan teriak ibu-ibu yang selalu mengingatkan
Bahwa mahgrib sudah tiba dan jangan membantah
Umpama sebuah pagar disamping sawah yang selalu menjaganya
Itu adalah masa dimana gairah
Tentang dunia yang begitu sederhana
Telah mampu memupuk banyak cita-cita mulia
Sama seperti puluhan pemuda yang siap melanglang buana
Telah tercipta ditempat ini
Yang masih merasakan kecil dulu
Bercumbu dengan alam tanpa mau teralihkan
Bermain dengan sesama manusia
Sembari diawasi sang pencipta yang tertawa
Nofianto Puji Imawan
Jombang, 14 September 2015.
Dan bocah-bocah girang dimana kebun seolah rumah elok yang ditumbuhi buah
Begitu pula jalanan yang masih berwujud tanah dan belum aspal
Sehingga saat hujan menerpa bau khas itu muncul kembali
Masing-masing rumah hanya memiliki motor tak lebih dari satu
Semua selalu dilengkapi dengan teriak ibu-ibu yang selalu mengingatkan
Bahwa mahgrib sudah tiba dan jangan membantah
Umpama sebuah pagar disamping sawah yang selalu menjaganya
Itu adalah masa dimana gairah
Tentang dunia yang begitu sederhana
Telah mampu memupuk banyak cita-cita mulia
Sama seperti puluhan pemuda yang siap melanglang buana
Telah tercipta ditempat ini
Yang masih merasakan kecil dulu
Bercumbu dengan alam tanpa mau teralihkan
Bermain dengan sesama manusia
Sembari diawasi sang pencipta yang tertawa
Nofianto Puji Imawan
Jombang, 14 September 2015.