Senin, 06 Juli 2015

Kembali Ingkar

Menunda setiap waktu yang seharusnya berguna
Membuat beberapa kesempatan dalam terpaan angan
Membual bersamaan dengan keinginan akan impian
Menyakinkan hanya dengan ucapan dan sedikit ciuman

Suara adzan seolah menikam banyak kemunafikan
Senjata orang malam untuk mengakali tuhan
Mengumpamakan banyak kemungkinan untuk menyakinkan
Bahwa apa yang kita lakukan adalah benar dan tidak ingkar

Seperti irama gitar ditengan jalan tanpa lampu dan kunang
Yang misterius namun terdengar dentingan kesepian
Berusaha mengubah diri sendiri yang sedang kalangkabutan
Sebelum menyadari kalau hari semakin siang dan matahari sudah bertandang

Aku berang pada manusia yang sudah taktau porsi hidup
Serakah pada semua yang bukan miliknya
Mau apa saja yang menguntungkan baginya
Hingga menyepelekan tuhanya dalam hatinya yang redup

Namun aku menyadari, kalau aku begitu juga
Munafik dan selingkuh atas janji-janji pada-Nya
Do’a-do’a karbitan manusia yang muncul musiman
Kesadaran palsu untuk membohongi iman

Lalim semenjak hujan berubah menjadi debu
Musim memang berubah dan janji malah ber-ulah
Aku tak ingin ingkar kembali atau dholim lagi
Inginku pangkas habis setengah badan yang penuh dosa ini

Aku ingin bunuh diri dari aku yang sekarang
Untuk berubah jadi aku yang baru
Hingga membuang ketidakbergunaan yang sahih
Sampai sadar bahwa semua ini hanya sebentar

Nofianto Puji Imawan
Madura 22 Maret 2015.