Bocah dusun yang selalu bergembira
Tak peduli musim atau suasana
Hari-harinya ramai oleh tetangganya
Sedangkan bapak ibunya sudah tiada
Semasa kecil sawah jadi tempat bermainya
Gembur dan penuh serangga
Lembab sampai membuat kulit selalu basah
Dari senja sampai mahgrib menerka
Tak ada bocah yang bisa mengalahkannya
Permainan gundu, kelereng, layang-layang, dan sepak bola, Ia jagonya
Sampai banyak yang mengira ia bocah sanjaya
Anak Bambang Ekalaya dan murid Gatotkaca
Waktu selalu mengajaknya untuk berubah
Dari anak sanjaya menjadi bocah kelana
Tuntutan hidup adalah kata yang pantas untuknya
Untuk pergi dari dusun yang menjadi rumahnya
Togel pun merantau tak tau rimbanya
Tiga saudaranya ditinggal karena begitu-begitu saja
Ia memilih bekerja dirantau bersama kakak pertamanya
Dari pada di iba’i oleh tetangga atau keluarganya
Dusun seperti rumah suwung
Bocah-bocahnya dirundung kabung
Geliat resah sore jadi kabar burung
Kehilangan seorang jendral yang dianggap kakung
Nofianto Puji Imawan
Madura, 01 Desember 2014.