Minggu, 07 Juni 2015

Lapar


Saatnya berkata atau diam seribu bahasa 
Waktu itu aku tak tau
Apakah aku harus diam menatapnya
Atau tegar dengan wibawa
Seolah tak ada apa-apa

Memangnya apa maksud waktu yang sebentar
Dan pertanyaan semak-belukar
Rasanya gambar-gambar kasih
Makin menumbuhkan ingatan
Ingatan lapar yang dangkal
Dan seolah semua adalah lapar

Tantangan selalu datang
Dengan mengangkang
Atau terlentang
Ibarat diamnya orang tidur
Berbeda dengan diamnya orang pendendam
Yang dengki dengan banyak mimpi-mimpi yang terbeli
Karena ketidakmampuan dengki atas malam

Datanglah dengan perlahan
Mungkin aku terlalu mengejutkan
Atau melangkai do’a-do’a malam
Sehingga inpus-inpus rasa jadi pupus

Lambat laun aku kenapa aku bertanya
Setelah ini apa dan akan seperti apa
Seolah aku tak tau
Dan menumbuhkan banyak tanya

Nofianto Puji Imawan
Madura, 07 Januari 2015.