Selasa, 14 Juli 2015

Deraguisasi

Ini tak berubah hanya dengan “keinginan”
Siapa kamu, bisa apa, dan lalu sudah begitu saja
Gunakan beberapa kemampuanmu
Terapkan keahlianmu
Tunjukan pada yang tak mampu
Siapkan mentalmu, untuk dihujani ludah dimuka sendiri

Siapa tau kalau lubang-lubang dijalan semakin bercabang
Paku-paku semakin ditebar
Debar-debar jantung tak tertahankan
Siapa mau enak-enak berjalan tiba-tiba kena lubang
Apalagi kena paku

Tapi kaki tetap tak bisa dihentikan
Gerak-Langkahnya............................
Tapi mulut tetap tak bisa dihentikan
Kecap-Ucapnya..................................
Tapi pikir tetap tak bisa dihentikan
Pola-Mikirnya.....................................
Tapi hati tetap tak bisa dihentikan
Lingkup-Pendengarannya................
Tapi rasa tetap tak bisa dihentikan
Ketaktegaannya...................................
Tapi nurani tetap tak bisa dihentikan
Kepolosannya........................................

Namun langkah sekedar langkah
Kalau ruhnya cuma didiamkan
Nuraninya sekedar dibekukan
Ijin pikirnya dicabut
Lakok malah memaksa otot mata menegang
Tangan mengenggam
Kepala terangkat
Mulut mengada, sedikit berliur

Siapa suruh berguru tampa arah
Atur ambisimu
Jangan sampai keluar dari garis huru-hara waktu
Biarkan apapun seperti inginnya hakikat
Usahakan saja
Terima saja
Jalani saja

Tetapkan sebuah ulasan pengalaman
Jangan hilangkan secuilpun kejadian
Apalagi membelokan keseharusan
Untuk mendapat yang diinginkan
Yang terjadi tak akan bisa direkayasa
Hasil akan menunjukan proses
Karena itu yang dicatat
Sedangkan proses hanya penentu
Namun tetap membentuk satu kesatuan

Nofianto puji imawan
Surabaya, 02 Mei 2014.