Malam usai
Masih mengaung gema
Knalpot para mafia jalanan
Yang menyelimuti gendang telingaku
Begitu terasa kasar
Tapi samar-samar
Entah kenapa
Begitu terangsang
Pada muka usang
Yang terbuang
Menjadi garang
Melati malam yang menghujan
Berbaur dengan preman trotoar
Mencumbu kuda setan
Lalu meraba
Gurun hitam
Tak kuasa orang mengerang
Langit berujar
Kata terbuang
Jerit menjadi blingsatan
Bulan bintang tak tahan
Ingin jatuh kearah lubang hitam
Yang kejam
Terbuang sudah rubah kecil
Yang terbaring
Dengan boneka mungil
Yang menggigil
Nofianto puji imawan
Madura, 2012.
Masih mengaung gema
Knalpot para mafia jalanan
Yang menyelimuti gendang telingaku
Begitu terasa kasar
Tapi samar-samar
Entah kenapa
Begitu terangsang
Pada muka usang
Yang terbuang
Menjadi garang
Melati malam yang menghujan
Berbaur dengan preman trotoar
Mencumbu kuda setan
Lalu meraba
Gurun hitam
Tak kuasa orang mengerang
Langit berujar
Kata terbuang
Jerit menjadi blingsatan
Bulan bintang tak tahan
Ingin jatuh kearah lubang hitam
Yang kejam
Terbuang sudah rubah kecil
Yang terbaring
Dengan boneka mungil
Yang menggigil
Nofianto puji imawan
Madura, 2012.