Sabtu, 16 Maret 2013

Nasib

Sungguh lama tak pernah seperti ini aku berfikir berat hingga kesehatanku yang awalnya baik sekarang menjadi berat, tak kusadari semenjak aku menjadi semangat awal terselubung telah membias di sekelilingku sampai kapan hujan mengancam, satu-persatu air hitam turun dengan tiba-tiba sama seperti apa yang kualami disaat sekelilingku tak mendukung bahkan tak peduli dengan apa yang aku lakukan aku terpaksa menjadi orang bodoh hingga semuanya pun aku lakukan dengan penuh rela dan iklas ‘sayang sungguh sayang’ mereka tak melihat bahkan semua berubah dan lingkungan tak mengetahui dengan simpatisan angin di sekelilingnya, sampai kapanpun akankah menjadi hambar dan aku pun mati.

Merubahnya menjadi lebih baik itulah yang kumau, semua cara ku terapkan hingga aku lupa semuanya kuping yang tebal membuat bebal dan susah untuk di kendalikan begitulah gambaran para anjing-anjing itu sampai peluang pun mereka hempaskan melalui suntikan yang menusuk tulang belakang hingga terasa nyeri minta ampun, sindiran demi sindiran aku lontarkan hingga pukulan demi pukulan aku berikan sampai aku di hentak oleh mulut naga beserta asap-asap api yang berbau asam sungguh lihai menyrupai anak rubah yang berburuh, menutup-nutupi wajah yang sudah kelihatan buruk aku hargai itu aku pun melunak sampai kelak pasti akan kau merasakan seperti ini atau kau sudah merasakanya terlebih dahulu hingga kau membalasnya kepada ku seperti ini sampah yang ku angkut takbisakah kau terima, apakah kau Cuma sefungsi tong sampah dijalan yang memisahkan isi demi isi, tak lebihkah. Matinya waktu tak dapatkah kau terima sesungguhnya sebiadabnya kau itu selalu menunjukan dirimu sendiri bagiku.

Aku berharap semuanya dapat berhenti ya, jangan lagi walaupun akan lagi kau lakukan lama aku berfikiran bahwa ketidak bergunaan selalu nampak saat kau sudah merasa paling beguna itu juga sama seperti aku yang terbiasakan makan dengan penuh masalah di sel-sel otak ku lama memang aku beranggapan bahwa aku bisa memuaskan nurani ku yang selalu dihimpit masalah yang membuatku tak bisa merasa tenang dengan banyak hal yang lama sekali kuinginkan. Tapi aku percaya dengan mu yang maha esa aku telah mempermalukan diriku sendiri di hadapmu sehingga aku menjadi lupa akan keagunganmu aku tak bisa merasa damai selalu, aku hanya ingat saat susah kepadamu tampa aku berbagi senang denganmu aku tak tau apakah ini janji atau ini Cuma mulutku saja. Aku ingin aku supaya sadar, aku ingin aku supaya tegar, aku ingin aku supaya, kembali ke yang maha benar, aku ingin sesuatu yang bisa membuat sebuah kebaikan di setiap ada aku hingga pada suaatu saat aku bisa menjadi yang ingin kau jadikan aku ini apa entahlah.